Dikisahkan ada seorang pria muda yang baru lulus S2 dengan ambisi untuk
sukses. Ia meniti karir dengan sangat rajin, semangat, dan penuh
dedikasi untuk membangun cita-citanya sebagai yang tersukses di antara
teman-teman sekolahnya. Tantangan demi tantangan bisnis dan karir ia
hadapi dengan berani. Tak pelak lagi, tanpa disadari stress menjadi
bagian dari hidupnya.
Waktunya telah didominasi oleh kesibukan kerja yang tiada henti, meeting
di sana-sini dan terjebak macet di jalanan membuatnya kompromi untuk
urusan makan. “Yang penting cepat, karena saya tidak punya banyak waktu.
Masih lebih banyak kesibukan yang berarti daripada buang waktu untuk
memikirkan makanan. Asal ada makanan yang masuk supaya perut tidak
keroncongan, itu sudah cukup.”, begitulah kira-kira pikirnya. Stress
kerja yang semakin tinggi juga perlahan-lahan memperkenalkannya dengan
kebiasaan merokok sebagai solusi instant.
Tanpa terasa 20 tahun telah berlalu, kini usianya 45 tahun. Karirnya
sedang pada masa keemasan karena telah menduduki jajaran managerial
tingkat tinggi di perusahaan. Penghasilannya juga tinggi dan kini ia
telah mulai memikirkan untuk berinvestasi dengan uang tabungan yang
telah dikumpulkan selama ini.
Tetapi tiba-tiba suatu hari ia diharuskan untuk melakukan cek kesehatan
karena ia menangkap adanya gejala yang kurang beres pada tubuhnya, ia
mengalami mudah lelah, nafas selalu tersengal, sering kesemutan dan
gangguan tidur mendengkur keras sekali saat tidur. Setelah melalui cek
kesehatan dan tes darah, dokter mengabarkan bahwa ia menderita diabetes
mellitus, disertai dengan kolesterol yang sudah menyumbat salah satu
bagian jantungnya sehingga harus menjalani by-pass. Ia harus menjalani
operasi kalau ingin terus hidup.
Berbagai upaya dijalankan. Ia mencari dokter dan rumah sakit terbaik
untuk mengembalikan kesehatan yang telah hilang tersebut. Pada hari ia
diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit adalah hari di mana ia
tersadar, seluruh harta yang telah ia kumpulkan selama 20 tahun habis
untuk membiayai masalah pada tubuhnya. Ia sadar bahwa selama ini ia
tidak sedang menabung untuk bisa menikmati hari tuanya. Kenyataannya, ia
selama ini menabung untuk membayar kesalahannya tidak menjaga
kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar